Dedi menjelaskan bahwa paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menduduki posisi kedua dengan perbedaan elektabilitas sekitar 7,9 persen dibandingkan dengan Prabowo-Gibran.
"Capaian elektabilitas AMIN selisih 7,9 persen dari paslon 2 yakni 34,5 persen," kata Dedi dalam pemaparannya, Rabu (10/1).
Baca Juga:
Lompatan Besar, 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Raih Kepuasan Publik 80,9 Persen
Sebanyak 34,2 persen responden di antaranya mengaku sangat yakin kepada AMIN, kemudian 47,3 persen mengaku yakin, 15 persen tidak yakin, 2,1 persen sangat tidak yakin dan 1,4 persen mengaku tidak tahu.
"Kehadiran nama Cawapres turut mempengaruhi elektabilitas kandidat capres, Muhaimin Iskandar meningkatkan elektabilitas Anies Baswedan sebanyak 2,4 persen," ujarnya.
Adapun pada posisi terakhir ditempati paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan perolehan 21,5 persen. Dedi menyebut posisi bontot ini dipengaruhi juga oleh elektabilitas Mahfud.
Baca Juga:
Survei BI: Keyakinan Konsumen Terhadap Ekonomi Terus Menguat di Akhir Tahun
"Mahfud MD justru sebaliknya, ia menurunkan elektabilitas Ganjar cukup tajam yakni sebesar 3,4 persen," kata Dedi.
Dari persentase 21,5 persen tersebut, 26,1 persen responden menyatakan keyakinan mereka sebagai sangat tinggi. Selanjutnya, 48,3 persen responden menyatakan diri yakin, sementara 16 persen mengaku tidak yakin.
Sebanyak 3,5 persen responden menyatakan sangat tidak yakin, dan 5,8 persen mengungkapkan ketidak tahuannya.