IMI akan meminta langsung kepada KPK untuk memberikan pendampingan sekaligus mengawasi dari awal hingga akhir penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022.
"Jakarta E-Prix 2022 bukan saja menjadi kebanggaan warga DKI Jakarta. Melainkan juga harus menjadi kebanggaan nasional bangsa Indonesia. Selain bisa membantu memulihkan perekonomian rakyat, juga bisa menjadi momentum yang tepat untuk mensosialisasikan penggunaan mobil listrik di tanah air. Sekaligus juga memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia telah menjadi rumah yang nyaman bagi berbagai kejuaraan motorsport dunia," ujar Bamsoet, usai jamuan makan malam dengan Co-Founder sekaligus Chief Championship Officer Formula E Operations, Mr Alberto Longo, dan Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Widi Amanasto, di Kantor IMI Black Stone, Jakarta, Rabu (24/11/2021) malam.
Baca Juga:
Gelaran Formula E 2024 Batal, DPRD DKI Sebut Pemilu Lebih Penting
Turut hadir para pengurus IMI Pusat, antara lain Badan Pembina, Ricardo Gelael dan Robert Kardinal; Sekretaris Jenderal, Ahmad Sahroni; Wakil Ketua Umum Olahraga Mobil, Ananda Mikola; Wakil Ketua Umum IT dan Digital, Tengku Irvan Bahran; Hubungan Antar Lembaga, Junaidi Elvis; Komisi Sosial, Kombes Pol Putu Putra Sadana; Komunikasi dan Media Sosial, Dwi Nugroho dan Hasby Zamri; serta Juara Dua Dunia FIA Endurance Trophy for LMP2 Drivers, Sean Gelael.
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, IMI akan terlibat dalam berbagai persiapan teknis penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022.
Antara lain bekerjasama dengan pengelola Sirkuit Internasional Sentul, untuk menyiapkan tenaga marshal terlatih yang memenuhi standar Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) atau Federasi Olahraga Mobil Dunia.
Baca Juga:
Mahfud MD Mengaku Tidak Tahu Soal Anies Baswedan Akan Jadi Tersangka KPK
"Sirkuit Internasional Sentul memiliki reputasi yang tidak perlu diragukan, salah satunya pernah mendapatkan The Best Organizer of the Grand Racing Event pada tahun 2008. Mereka juga memiliki segudang pengalaman dalam menyelenggarakan berbagai balapan bergengsi internasional. Antara lain World Superbike pada tahun 1994, 1995, 1996, dan 1997; MotoGP pada tahun 1996 dan 1997; A1 Grand Prix pada 2005-2006 dan 2006-2007; serta Asia Talent Cup pada 2014, dan berbagai kejuaraan bergengsi lainnya," jelas Bamsoet.
Mr Alberto Longo memastikan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak membayar commitment fee lebih besar dari yang negara lain bayarkan.
Dirinya juga menekankan pentingnya transparansi sekaligus membangun kerjasama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum.