WAHANANEWS.CO, Jakarta - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengaku terkejut dengan keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mereshuffle Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan, sebuah langkah yang menurutnya sarat pertimbangan politik.
"Kalau dari sudut politik agak kaget juga ya saya," ujar Mahfud dalam Podcast Terus Terang di kanal Mahfud MD Official, Selasa (9/9/2025).
Baca Juga:
6 Tahun Tak Dieksekusi, Silfester Matutina Ajukan PK
Mahfud menegaskan dirinya tidak mengetahui secara pasti alasan Presiden Prabowo mengganti Budi Gunawan, namun ia menilai kecil kemungkinan pergantian itu terkait dengan aksi demonstrasi besar yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu.
"Saya tidak tahu alasannya, tapi saya kira terlalu sederhana kalau itu alasannya," katanya.
Menurut Mahfud, seorang pemimpin tidak harus selalu tampil di depan publik karena bisa saja menjalankan koordinasi dalam senyap, terlebih dengan latar belakang Budi Gunawan sebagai intelijen yang memang terbiasa bekerja tanpa sorotan.
Baca Juga:
Mahfud MD: Pemisahan Pemilu Bukan Ranah MK, Bisa Buka Celah Kekacauan Politik
Ia meyakini ada pertimbangan lain di balik langkah Prabowo yang lebih mengarah pada strategi politik.
"Saya kira pertimbangan politis lain," tegas Mahfud.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan reshuffle terhadap Budi Gunawan tidak ada kaitannya dengan kericuhan demo akhir Agustus.
"Tidak ada kemudian karena suatu hal yang sangat spesifik," kata Prasetyo usai pelantikan menteri baru dan menteri pengganti di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Prasetyo menyebut perombakan kabinet itu merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh Presiden.
"Ini semua bagian dari evaluasinya menyeluruh," ucapnya.
Dalam reshuffle tersebut, Prabowo mengganti lima menteri sekaligus yakni Menteri Keuangan, Menko Polkam, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Menteri Koperasi.
Sri Mulyani digantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Abdul Kadir Karding digantikan Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Budi Arie Setiadi digantikan Fery Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Sementara itu, posisi pengganti Menko Polkam dan Menpora belum diumumkan.
Budi Gunawan sendiri lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 11 Desember 1959 dan memulai kariernya sebagai Kapolsekta Tanjung Karang Barat, Poltabes Bandar Lampung, pada 1986.
Namanya mulai dikenal publik ketika menjadi ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri pada 2000-2004, sebelum menjabat Kapolda Jambi (2008-2009), Kapolda Bali (2012), hingga Wakapolri (2015-2016).
Puncak kariernya datang ketika Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2016, jabatan yang diemban hingga 2024 sebelum akhirnya dipercaya Presiden Prabowo sebagai Menko Polkam.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]