WAHANANEWS.CO, Kupang - Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI AD setelah Prada Lucky Namo, prajurit muda Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, meninggal dunia diduga akibat penganiayaan yang dilakukan seniornya.
Padahal, ia baru dua bulan menjalani tugas sebagai anggota TNI.
Baca Juga:
Keluarga Prada Lucky Minta Usut Semua Pelaku, Bukan Hanya Prajurit Rendah
Prada Lucky yang berusia 23 tahun ini adalah putra dari Sersan Mayor Cristian Namo, prajurit aktif TNI AD.
Kehilangan ini menjadi pukulan berat bagi keluarga, terlebih bagi sang ayah yang tak hanya berduka karena kematian anaknya, tetapi juga harus mendengar tuduhan tak pantas yang beredar di media sosial.
Berdasarkan laporan kepada Asintel Kasdam IX/Udayana, peristiwa bermula saat Staf-1/Intel Yonif 834/WM melakukan pemeriksaan terhadap beberapa prajurit yang diduga terlibat dalam penyimpangan seksual.
Baca Juga:
Derita Prada Lucky Sebelum Tewas, Ginjal dan Paru-paru Hancur Dianiaya 20 Senior TNI
Prada Lucky ikut diperiksa pada Minggu malam, 27 Juli 2025, sebelum akhirnya nyawanya tak tertolong.
Kasus kematian Prada Lucky memicu perhatian publik dan ramai diperbincangkan di media sosial.
Namun, di tengah rasa kehilangan keluarga, muncul komentar dari seorang warganet bernama Nafa Arshana yang menuding korban sebagai pribadi tak bermoral dan berorientasi seksual menyimpang.