WahanaNews.co | Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) diketahui memiliki lebih dari 30 juta follower di akun media sosialnya. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah sebuah jaminan, namun dapat dijadikan metode kampanye yang murah dan terukur.
"Bukan berarti modal followers itu jaminan, bukan. Tapi saya punya sejumlah followers yang kalau mantul-mantul itu adalah cara kampanye yang murah," ujar RK saat ditemui di di Gedung Transmedia, Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga:
DPD MARTABAT Prabowo-Gibran DKI Jakarta Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub 2024
RK juga sempat membandingkan kampanye menggunakan sarana baliho dan unggahan di media sosial.
Ia menyebut kampanye menggunakan media sosial dapat lebih terukur tingkat interaksinya dengan publik ketimbang di baliho.
"Satu baliho, satu posting, gimana ngukur baliho interaksinya? Apakah dilihat? Kalau dilihat, apakah disukai? Maaf ya. Kalau di medsos kan terukur. Yang lihat berapa? Yang suka berapa? yang mungkin tidak suka berapa?" kata dia.
Baca Juga:
Sulitnya Tembus 51 Persen: Duel Sengit Pilkada Jakarta Akan Terjadi di Putaran Kedua
Lebih lanjut, ia menilai algoritma media sosial memiliki kekuatan dan menjadi potensi yang dapat digunakan secara maksimal.
"Jadi powerfull sekali, walaupun bukan jaminan. Menurut saya, itu harta yang besar untuk dimaksimalkan," imbuhnya.
Sebelumnya, RK diberi mandat sebagai co-chair Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) setelah resmi menjadi kader Partai Golkar pada Rabu (18/1/2023 ).
Ia menyanggupi tugas yang diberikan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk memenangkan suara Golkar di Pemilu 2024, terutama di Jawa Barat.
"Followers saya 30 juta. Itu saja sudah jadi modal," jelas RK kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (18/1).
"Saya posting sehari sekali atau dua hari sekali tentang Golkar, ada lah yang nyangkut-nyangkut, kan. Karena saya pasti menarasikannya dengan cara-cara yang lebih cerdas dan lebih persuasif, ya," imbuh RK.
Selain itu, RK juga menyatakan dirinya mengikuti segala keputusan Airlangga terkait tugas dan wewenangnya di partai barunya itu. Hal itu termasuk menggaungkan narasi Airlangga sebagai capres yang diusung dari Partai Golkar. [sdy]