Selain itu, Gusma meyakini bahwa kontestasi pesta demokrasi sejatinya merupakan gelanggang kompetisi elektoral dan dinamika politik yang terbuka bagi siapapun.
Oleh sebabnya, dia mengajak seluruh aktivis Katolik yang hadir untuk berkomitmen penuh menyukseskan Pemilu 2024 yang damai dan tanpa kecurangan sesuai harapan Gereja Katolik.
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Gusma juga menolak segala bentuk penyebaran hoaks, ujaran kebencian, politik uang, politisasi agama dan etika dalam proses politik elektoral yang berlangsung.
“Ibarat garam dan terang, kehadiran aktivis Katolik mewarnai pesta demokrasi saat ini. Oleh sebab itu, doa dan dukungan dari Gereja serta seluruh umat menjadi penyemangat para rasul awam yang hari ini sedang berjuang dalam gelanggang. Bagaimanapun juga, mereka sedang menjalankan perutusan sebagai rasul awam,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ketua Umum Pemuda Katolik ini juga menyampaikan banyaknya manfaat pemilu digelar dalam satu putaran. Gusma menuturkan, pemilu satu putaran bisa menghemat anggaran negara.
Baca Juga:
Retreat Kabinet di Magelang Lancar, PLN Sukses Amankan Listrik Secara Berlapis
“Bila satu putaran pemilu ini tentu menghemat biaya dan efisiensi proses politik, sehingga dana yang tidak terpakai dapat dibelanjakan untuk agenda pembangunan dan pemberdayaan masyarakat selanjutnya," ujar Gusma.
Gusma lantas mengajak seluruh umat Katolik Indonesia agar pada tanggal 14 Februari 2024 hadir ke TPS dan memilih dengan kejernihan pikir dan hati serta keyakinan penuh.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.