"Karena jujur saja kalau kita lihat di pantauan radar atau pantauan dari puskodal kami, sampai saat ini di daerah overlapping itu masih ada 1, 2, 3, 4, 5, 6 kapal kapal vietnam, itu pantauan radar, termasuk kapal-kapal coast guard China," ucapnya.
Namun Irawan mengungkap sebetulnya jumlah kapal-kapal asing yang berada di daerah overlapping laut Natuna Utara lebih dari yang terpantau di radar. Dia menyebut berdasarkan pantauan kasatmata dari udara, ternyata ada ribuan kapal asing yang memasuki wilayah laut Natuna Utara Indonesia.
Baca Juga:
4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi Akibat Terlibat Judi Online
"Tapi begitu dilihat di dalam kasatmata atau langsung dengan pengamatan udara itu bahkan sampai ratusan kapal mungkin ribuan kapal yang berada di sana. Ini pun diperkuat oleh keterangan waktu RDP kemarin Bapak KASAL, waktu RDP landas kontinen. Jadi saat beliau menjabat Pangkogabwilhan I, beliau gunakan kapal TNI AU, beliau lihat langsung gimana situasi di daerah overlapping kita dengan Vietnam," ujarnya.
Irawan pun mengungkap saat ini pihaknya tidak bisa mengambil langkah lantaran keterbatasan bahan bakar kapal. Padahal, menurut dia, kapal-kapal asing tersebut sudah lama ada di laut Natuna Utara.
"Bahkan sampai ini pun bahan bakar kita tidak ada, kapal kita siap berlayar dan patroli, tapi bahan bakar tidak ada, jadi kita andalkan TNI AL yang juga terbatas dengan bahan bakar. Sedangkan mereka sudah berada di situ sejak lama, kapal kapal Vietnam, dan kapal-kapal coast guard China," ujarnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.