“Yang disampaikan adalah pada saat di Saguling, Sambo yang hanya memanggil, dia menyampaikan, hanya itu,” kata Erman Umar.
Untuk diketahui, sejak semula kasus tewasnya Brigadir J ada isu soal pelecehan seksual yang kabarnya terjadi pada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Narasi pihak Ferdy Sambo, pelecehan seksual terjadi di rumah dinasnya, kompleks Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Brigadir J, disebut sambil menodongkan senjata api melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi juga memperkuat narasi pelecehan seksual dengan melaporkan Brigadir J yang sudah tewas ke Polres Jakarta Selatan.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Tapi kemudian, skenario itu patah satu demi satu setelah peti jenazah Brigadir J dibuka dan ditemukan sejumlah luka.
Fakta luka-luka Brigadir J, yang merupakan ajudan Ferdy Sambo mendapat perhatian di ruang publik hingga Presiden Jokowi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun akhirnya bersikap, institusi yang dipimpinan menghentikan laporan Putri Candrawathi soal dugaan pelecehan seksual di Polres Jaksel.