WahanaNews.co | Akademisi Rocky Gerung merespons permintaan doa Presiden Joko Widodo alias Jokowi kepada para ulama dalam menghadapi pandemi.
Menurut Rocky Gerung, doa adalah
masalah pribadi setiap orang yang meminta keselamatan dan ketenangan batin
kepada Tuhan YME.
Baca Juga:
Bersama Rocky Gerung, Polda Riau dan Pemda Akan Kampanyekan Etika Ekologis Global
Hal tersebut diungkapkan dalam video
berjudul Jokowi Minta Bantuan Ulama Atasi
Covid-19, Apa Gak Salah? yang tayang di kanal YouTube
Rocky Gerung Official pada Rabu (28/7/2021).
"Ini nggak ada hubungan dengan
kebijakan yang dungu. Doa itu tidak akan mengubah kebijakan yang dungu," jelas
Rocky Gerung.
"Kan ada dalilnya tuh, Tuhan tidak akan
mengubah problem yang tidak ingin diselesaikan oleh orang, oleh manusia kan?" sambungnya.
Baca Juga:
Sebut Gibran Terima Uang dari Menteri, Rocky Gerung Dipolisikan
Oleh sebab itu, Rocky menilai bahwa
doa tidak akan efektif apabila tidak ada upaya untuk menyelesaikan suatu
persoalan.
Sementara itu, Guru Besar FISIP Universitas
Airlangga (Unair), Profesor Henry Subiakto, merasa geram dengan ucapan Rocky Gerung tersebut.
Henry menilai, pernyataan Rocky Gerung itu tidaklah pantas diucapkan oleh seorang
yang pernah makan bangku sekolah.
Terlebih, orang tersebut tahu bahwa
Indonesia dihuni oleh mayoritas penduduk yang menganut suatu agama.
"Kata-kata
itu bisa menyinggung orang yang sering berdoa," jelas Henry Subiakto, melalui akun Twitter @Henrysubiakto pada Jumat (30/7/2021).
"Tapi
sudahlah sampah memang menghasilkan bau sampah. Kedunguan menghasilkan
kata-kata dungu," lanjutnya.
Dalam cuitan tersebut, Henry Subiakto
juga membagikan pernyataannya bersama tangkapan layar berita berjudul Jokowi Ajak Ulama Berdoa Lawan Covid-19,
Rocky Gerung: Doa Tidak Akan Mengubah Kebijakan
Dungu dari Presiden. [qnt]