Sebagai pimpinan kelompok digital yang diberi nama Cyber Army, MAM memiliki struktur tim yang sangat sistematis.
Ia disebut membawahi sekitar 150 anggota buzzer, yang kemudian dibagi ke dalam lima kelompok bernama Mustofa I hingga Mustofa V.
Baca Juga:
Pembuktian Sulit, Mahfud Akui Kesulitan Tindak Buzzer
Masing-masing tim ditugaskan untuk membanjiri ruang digital dengan komentar negatif terkait upaya hukum yang dilakukan Kejaksaan Agung.
Menurut penyidik, pembentukan tim Cyber Army ini dilakukan atas permintaan langsung dari Marcella Santoso.
“MAM atas permintaan MS bersepakat membentuk tim Cyber Army dan membaginya ke dalam lima unit, dengan misi mengarahkan opini publik lewat serangan digital,” ungkap Qohar.
Baca Juga:
Bamsoet: Humas Kementerian Jangan Kalah Gesit oleh Buzzer
Para buzzer yang tergabung dalam tim itu dikabarkan menerima bayaran sekitar Rp1,5 juta per orang untuk tugas mereka.
Tugas tersebut antara lain adalah merespons berita-berita yang menyudutkan pihak-pihak tertentu dalam kasus korupsi, sekaligus membuat narasi tandingan yang menyerang institusi penegak hukum.
Sementara itu, Muzakki selaku koordinator utama disebut menerima total bayaran hampir Rp1 miliar dari Marcella.