WahanaNews.co | Dua warga Kisaran dan Medan, Sumatera Utara, kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah, usai ikut bermain Binomo dan Quotex.
Keduanya kemudian melapor ke Polda Sumut dengan harapan uang mereka bisa kembali.
Baca Juga:
Binomo Telan 118 Korban, Kerugian Capai Rp 72 M
Salah satu korban yang melapor ke Polda Sumut berinisial VA. Dia mengaku ikut bermain Binomo dan Quotex sejak Agustus 2021.
VA mengaku berani ikut dua platform trading tersebut karena tergiur keuntungan besar dalam waktu cepat setelah melihat yang disampaikan atau dipamerkan para terlapor berinisial J alias NW di YouTube dan TikTok-nya.
VA pertama kali mengirimkan deposit sebesar Rp 14 juta, lalu kembali mengirimkan Rp 30 juta dalam satu hari. Saat itu VA menang.
Baca Juga:
Polri Ungkap Sosok yang Membawa Binomo Masuk ke Indonesia
Namun, keesokan harinya, VA terus-menerus kalah hingga dia menggadaikan mobilnya ke leasing.
Kerugian VA selama mengikuti dua platform trading tersebut mencapai Rp 250 juta. Selain itu, usaha rumah makannya juga tutup karena tidak ada lagi modal yang bisa dipakai.
"Uang deposit (dikirim) melalui BRI, kerugian Rp 250 juta. Menang gimana ya, sekali, besoknya kalah terus (loss)," katanya usai melapor ke SPKT Polda Sumut, Senin (14/3/2022) sore.
"Kalau kita lihat, orang itu kan posting YouTube, menawarkan, melihatkan apa yang didapat orang itu, gampang kali, (jadi) kita tergiur," katanya.
Penasaran
Korban lainnya, RM, mengaku ikut bermain Binomo sejak September 2021 dan berhenti pada Februari 2022.
Meskipun deposit yang dikirimkan paling tinggi Rp 12 juta, tapi total uang yang sudah hilang mencapai Rp 380 juta.
Pada awal-awal bemain Binomo, dia ikut bergabung dalam grup Telegram. Di grup itu, dia ''diajari" sampai mendapat profit.
Dia juga ikut trading bareng dengan afiliator. Saat itu dia sempat melihat afiliator itu loss.
Afiliator berdalih penyebab loss karena hari sudah sore, pasar sedang turun, sinyal tidak bagus, dan alasan lainnya.
Kemudian pada Desember, dia sudah merasa curiga dengan Binomo. Namun, RM terus termotivasi untuk terus bermain karena ingin mengembalikan kekalahan yang sudah dideritanya.
"Kenapa mau ikut terus, karena sifat manusia kalau sudah loss kan enggak ikhlas, apalagi ada iming-iming dan harapan. Masak kalian bisa, saya enggak bisa, sama-sama makan nasi. Kalian bisa belajar, kita belajar, main lagi, loss lagi," katanya.
RM pernah menyampaikan kepada afiliator bahwa dia loss dan kehilangan banyak uang.
Afiliator menjawab bahwa uang akan dikembalikan. Namun, setelah kembali ditanyakan perihal pengembalian uang, afiliator itu malah sulit dihubungi. RM kemudian memutuskan mengganti mentor.
Mentor yang baru menjelaskan kepada RM bahwa uang yang sudah loss dari trading, tidak bisa diganti.
"Sempat kehilangan mobil satu. Apa yang bisa dijual, dijuallah. Deposit itu paling besar Rp 12 juta. Saya sedikit-sedikit, tapi sering. Jadi dalam dua bulan, saya habis Rp 380 juta," katanya.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi membenarkan adanya laporan yang masuk ke Polda Sumut dari dua orang berinisial VA dan RM. [rin]