Tapi pada saat yang sama juga perlu dilihat apakah partai yang baru didirikan oleh Amien Rais akan mendapatkan suara secara signifikan atau tidak.
Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah suara PAN pecah atau terbagi dan kedua partai itu justru tidak lolos. Ini mungkin terjadi karena kantong PAN hanya sekitar 7%.
Baca Juga:
PKS Klaim Tak Sulit jika Mau Koalisi dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran
Jika suara ini terbagi rata antara PAN dan Partai Ummat, maka suara masing-masing partai itu tidak akan sampai 4% sesuai dengan ambang batas suara parlemen. Karena itu, menurut Saiful, keluarnya Amien Rais dari PAN sangat riskan.
Yang juga menarik adalah partai yang didirikan oleh tokoh-tokoh eks Partai Keadilan Sejahtera, Anis Matta dan Fahri Hamzah, Partai Gelora.
Selama ini, PKS adalah partai yang dinilai cukup terlembagakan atau partai yang mencerminkan kolektivitas, dan tidak memiliki tokoh yang sangat menonjol. PKS lebih merupakan sebuah organisasi yang bagus.
Baca Juga:
PKS Ogah Jagokan Anies di Pilgub DKI, Ini 3 Alasannya
Jika hal itu benar, kata Saiful, maka Anis Matta dan kawan-kawannya mendirikan partai sendiri adalah tindakan yang cukup berani mengambil resiko politik. Harapan mereka adalah akan mengambil suara pecahan PKS.
“Kalau tesis bahwa PKS adalah partai yang sudah terorganisasi dan terlembagakan, tidak terikat dengan satu tokoh tertentu, maka keluarnya Anis Matta dan kawan-kawan tidak akan memiliki pengaruh pada PKS,” jelas Saiful Mujani. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.