Ia meminta agar Hendra segera mendatangi rumahnya lantaran telah terjadi peristiwa tembak menembak yang melibatkan dua ajudan pribadinya yang merupakan anggota Polri.
"Setelah itu, karena ini juga menyangkut anggota Polri, saya menghubungi Karo Paminal 'Dek tolong kamu ke Duren Tiga, ini ada ajudan tembak menembak'," ujar Sambo.
Baca Juga:
Perjalanan Vonis Ferdy Sambo dari Hukuman Mati Jadi Penjara Seumur Hidup
Lebih lanjut, Sambo mengaku menghubungi Kasubdit III Dittipidum Bareskrim Polri Kombes John. Perintahnya kepada John sama seperti apa yang ia sampaikan kepada Benny dan Hendra yaitu datang ke rumah dinasnya yang menjadi lokasi tembak menembak antar anggota Polri.
Namun, John yang saat itu sedang berada di Medan, Sumatera Utara, mengarahkan Sambo agar memanggil Kanit I Subdit III Dittipidum Bareskrim AKBP Ari Cahya Nugraha alias Acay.
Setelah berkoordinasi untuk selanjutnya pihak Bareskrim Polri datang yang diwakili Acay bersama anak buahnya mantan Kasubnit I Subdit III Dittipidum Bareskrim Polri AKP Irfan Widyanto, Sambo kembali meminta ajudannya untuk menghubungi Polres Jakarta Selatan agar segera dilakukan olah TKP.
Baca Juga:
Seluruh Tergugat Tak Hadir, Sidang Gugatan Rp 7,5 M Keluarga Brigadir J Ditunda
Ajudan tersebut lantas memanggil AKBP Ridwan Soplanit, yang saat itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Jaksel, ke rumah dinas Sambo.
"Kemudian kami tunggulah akhirnya Kasat Reskrim datang ke dalam. Ridwan Soplanit. Kemudian saya antar ke dalam, saya sampaikan cerita tidak benar tadi, Yang Mulia. Bahwa ada tembak menembak, ada teriakan istri saya, kemudian terjadi tembak menembak, demikian," ucap Sambo.
Setelahnya, Ridwan memanggil anggotanya untuk melakukan olah TKP. Tak lama kemudian ambulans yang hendak membawa jenazah Brigadir J ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pun tiba.