Khalid mengatakan bahwa itu sama dengan pertanyaan bagaimana tobatnya seorang pedagang, seorang guru, yang merupakan sebuah profesi.
"Umumnya kaum muslimin kalau bertaubat dan setiap Muslim pasti akan merasa bahagia, senang, kalau diajak bertaubat. Dan jawabannya memang tobat nasuha, kembali kepada Allah dengan tobat yang benar," katanya.
Baca Juga:
KPK Ungkap Oknum Kemenag Diduga Peras Jemaah Haji Hingga US$7.000
Kemudian terkait potongan video soal wayang yang harus dimusnahkan. Ia menjelaskan, pernyataan itu hanya sebatas saran untuk individu.
Khalid mengaku tidak punya pikiran untuk menghapus wayang dari sejarah Indonesia ataupun menyuruh dalang-dalang untuk bertobat.
"Misalnya ini dia seorang dalang. Kalau dia sudah taubat dia enggak mau lagi melakukan itu, mau diapakan wayang-wayang ini. Saya katakan untuk dia secara secara individu dimusnahkan, sebatas itu." katanya.
Baca Juga:
KPK Sebut Khalid Basalamah Dipaksa Bayar, Dirjen PHU Enggan Berkomentar Banyak
"Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruh seluruh dalang-dalang bertobatlah kepada Allah. Atau misalnya semua wayang harus dimusnahkan. Anda mau melakukannya itu hak Anda. Kami sedang ditanya, mohon maaf, lingkup di taklim kami," tambahnya.
Ia menyatakan, klarifikasi yang disampaikannya itu bukan untuk membenarkan sikap, namun hanya untuk menjelaskan maksud dari isi ceramahnya.
"Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu jamaah beberapa tahun lalu di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang," kata Khalid. [bay]