WahanaNews.co | Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka meminta agar tidak ada pihak lain yang mengusung kader PDIP untuk menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
Rieke yang juga merupakan anggota DPR RI tersebut, mengungkap kan hal tersebut sekaligus menegaskan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:
KPK Keluarkan Surat Terbaru Penangkapan Buronan Harun Masiku
"Saya mengerti betul, kami mengerti betul kalau ketua umum (Megawati) mengatakan jangan ambil kader gue kalau mau usung, usung (kader) sendiri! Dipikir gampang apa ya nyetak kader?" katanya dalam sambutan di acara Penghijauan Nasional PDIP di Desa Lambang Sari, Bekasi, Minggu (15/1/2023).
Rieke menegaskan karier di birokrat berbeda dengan partai politik (parpol). Rekomendasi memainkan peran penting untuk mendapatkan jabatan strategis di parpol.
Ia mengatakan menjadi kader partai itu susah, bahkan bisa terus-menerus keder. Pasalnya, mencari rekomendasi harus benar-benar terlihat bekerja, mulai dari ranting hingga tingkat dewan pimpinan daerah (DPD).
Baca Juga:
PDIP Lepas Jokowi, Golkar Siap Terima Mantan Presiden dengan Tangan Terbuka
"Kita sedang berjuang membuktikan bahwa partai ini (PDIP) adalah partai kader yang bukan hanya jago pidato, tetapi benar-benar berjuang ke bawah untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyindir partai lain yang mendompleng kadernya untuk dijadikan calon presiden.
Mega heran dengan partai yang mendeklarasikan kader PDIP sebagai kandidat calon presiden. Dia bertanya kenapa partai tersebut tak mengusung kader sendiri.
"Kok dompleng-dompleng? Aturannya piye toh?" ucap Mega dalam perayaan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Ia bahkan sampai mengecek aturan pemilu. Mega heran mengapa partai lain sudah begitu ngotot ingin mengusung kader PDIP. Menurutnya, partai seharusnya menyiapkan kader masing-masing untuk mengarungi pemilu.
"Padahal sudah jelas pemilu ada, calon harusnya ada. Pertanyaan saya, big question, bikin partai untuk opo?" ucap Mega disambut riuh kader PDIP.
Memang ada kader PDIP Ganjar Pranowo yang masuk sebagai salah satu kandidat presiden versi berbagai survei. Sejumlah partai bahkan telah menyatakan kesediaan mendukung Ganjar.
Misalnya, PSI yang telah deklarasi mendukung Ganjar sesaat setelah NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres. Begitu pula PAN yang mengungkap kesediaan mendukung Ganjar di pemilu mendatang.
Sementara itu, ada 14 DPW PPP tingkat provinsi yang mendukung Ganjar menjadi calon presiden. Pengurus PPP daerah itu mengusulkan agar pengurus PPP pusat mengusung Ganjar.
Kendati, Mega belum mengumumkan siapa capres yang akan diusung PDIP. Ia hanya menegaskan bahwa urusan pencalonan presiden di partai sepenuhnya menjadi kewenangan dirinya sebagai orang nomor satu di PDIP.
"Saiki nunggin nggak ada, ini urusan gue," tegas Mega di hadapan ribuan kader. [sdy]