WahanaNews.co | Rafael Alun Trisambodo, pejabat di Direktorat Jenderal Pajak yang baru-baru ini mengundurkan diri dari ASN setelah anaknya Mario Dandy Satrio (20) terlibat kasus penganiayaan, masih jadi sorotan.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyebut Rafael terindikasi melakukan pencucian uang sejak 2013 lalu.
Baca Juga:
Wisatawan Indonesia Meningkat Tajam, 731 Ribu Perjalanan ke Luar Negeri di Oktober 2024
Setelah Mario terjerat dugaan penganiayaan, nama Rafael terseret lantaran netizen menemukan video yang memperlihatkan Mario menjalani gaya hidup mewah dengan Jeep Rubicon dan sepeda motor Harley.
Netizen menyebut gaya hidup mewah itu tak cocok dengan posisi terakhir Rafael sebagai General Manager Departemen Pajak (DJP) Kanwil II Jakarta Selatan.
Mahfud pun setuju dengan kecurigaan warganet itu.
Baca Juga:
Bukan Awan Biasa, BMKG Klarifikasi Fenomena Langit Jakarta yang Memukau
Bahkan, ia menyebut Rafael sudah terindikasi melakukan pencucian uang dan mendapatkan hartanya secara tidak sah sejak sepuluh tahun silam.
"Saya punya suratnya dari Kejaksaan Agung pada 2012 dan dari PPATK sebenarnya 2013, berdasarkan surat yang dibuat tahun 2012 dari Kejagung. Kemudian 2013 sudah berkirim surat ke KPK tentang adanya beberapa hal yang diduga pencucian uang dan proses didapat yang tidak sah dari saudara Rafael Alun," kata Mahfud usai menjenguk D di rumah sakit Mayapada, melansir Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Ia pun memastikan, KPK akan kembali menelusuri harta kekayaan Rafael.