Waketum Partai Bulan Bintang non-aktif ini juga mencontohkan pada saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diterima oleh Presiden Ukraina dan Rusia, di saat dalam kondisi perang. Menurutnya, hal itu menjadi bukti Indonesia telah menjadi negara dengan yang memiliki kekuatan kepemimpinan global.
"Dalam krisis di Gaza sikap Indonesia menjadi rujukan bagi negara-negara saat voting mengecam Israel," paparnya.
Baca Juga:
Acungkan Salam Tiga Jari, Anies Kembali Jamu Pramono-Rano
Maka, menurutnya, pernyataan Anies ingin menjadi top leader hanyalah bualan. Dia menilai dengan sikap Anies seperti itu, sama dengan tidak mengakui keberhasilan kepemimpinan yang ada saat ini.
"Sekali lagi keinginan Anies membawa misi kebudayaan saat berkunjung ke luar negeri menandakan bahwa batapa minimnya referensi," tuturnya.
"Misi kebudayaan Indonesia sudah mendunia dengan kerja sama selama ini dengan pemprov, KBRI , swasta, dan BUMN dalam berbagai pameran termasuk dalam dalam pameran dagang pun misi kebudayaan masuk di dalamnya," imbuh dia.
Baca Juga:
Prabowo Tampil Berwibawa di Mata Dunia, Anies: Lawatan Internasional Sangat Produktif!
Sebelumnya diberitakan, Anies Baswedan berbicara mengenai visi-misinya tentang hubungan internasional bernegara. Anies mengatakan jika terpilih sebagai presiden, dia akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di konstelasi global.
"Ketika kepercayaan Bapak, Ibu, sekalian diberikan kepada kami, maka kami insyaallah akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global, Indonesia tidak hadir sebagai penonton tapi Indonesia hadir sebagai penentu arah perdamaian, kemakmuran bagi seluruh bangsa di level global maupun di level regional," ujar Anies dalam Debat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Anies Baswedan menyatakan bersama pasangannya, Muhaimin Iskandar, memiliki rencana untuk memperkuat Indonesia di berbagai aspek. Mereka berambisi agar budaya Indonesia dapat meraih pengakuan internasional.