WahanaNews.co | Director Research of IndoNarator, Harsam mengungkapkan, dua kekuatan yang mewarnai Pemilu 2024 adalah kekuatan Islam dan militer, dalam satu warna ‘hijau’ dan dua bendera.
Peta kekuatan politik pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang kini mulai terbaca. Kendati begitu, hanya ada dua kekuatan dominan yang bakal menentukan hasil akhir politik elektoral.
Baca Juga:
Soal Hasil Pilpres 2024: PTUN Jakarta Tak Terima Gugatan PDIP, Ini Alasannya
Director Research of IndoNarator, Harsam mengatakan, dua kekuatan tersebut tak lain adalah kekuatan Islam dan militer satu warna ‘hijau’ dan dua bendera.
“Kami mengistilahkan dwi kekuatan politik ini dengan sebutan ‘satu warna dua bendera’,” demikian kata Harsam dalam keterangannya, dikutip Jumat (22/4).
Menurut Harsam, pembacaan peta kekuatan politik Indonesia sejak awal kemerdekaan terutama di periode awal kemerdekaan hingga orde baru selalu menempatkan militer dan terutama Islam sebagai kekuatan determinan.
Baca Juga:
KPU Labura Verifikasi Berkas Calon Bupati dan Wakil Bupati di Rantau Prapat: Pastikan Dokumen Sah
Pengaruh Islam dan militer, ujar Harsam bisa dihubungkan baik itu dalam konteks mempertahankan negara dari rongrongan kolonialisme, menjaga spirit nasionalisme hingga mengisi pembangunan bangsa.
“Dari pengalaman historis kita mendapati satu bukti empirik bahwa militer dan terutama Islam memainkan peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa. Sebut saja Presiden Soekarno yang kala itu mendesak Jenderal Soedirman untuk memberikan fatwa bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan menimbang kekuatan militer kita kala itu belum begitu memadai,” jelas Harsam.
Tidak sampai di situ, Harsam juga mengatakan, peran Islam juga terlihat pada rentetan perjuangan mempertahankan kemerdekaan mulai dari peristiwa pertempuran Surabaya, Bandung Lauatan Api dan peristiwa penting lainnya yang menempatkan peran penting ulama dalam semangat resolusi jihad.