Pembicara LSI Denny JA Adjie Al Faraby lantas menyoroti secara khusus perbedaan elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud dalam 3 bulan terakhir. Dia menyebut tren elektabilitas kedua paslon ini semakin menjauh.
"Ada tren elektabilitas yang makin menjauh antara pasangan Prabowo-Gibran dan pasangan Ganjar-Mahfud, kita punya trackingnya ada 3 survei terakhir. Dari bulan Januari sampai November, kami ambil 3 data terakhit, 3 periode survei terakhir di September-Oktober-November 2023," kata Adjie Al Faraby saat memaparkan survei, Senin (20/11/2023).
Baca Juga:
Era Baru Kendaraan Dinas, Menteri dan Eselon 1 Akan Gunakan Maung Buatan PT Pindad
Dia lantas membeberkan hasil survei 3 bulan terakhir Prabowo-Gibran. Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran justru semakin tinggi pasca ditetapkan oleh KPU RI.
"Di saat September dan Oktober walau belum ada penetapan calon, tapi survei kita lakukan dengan lakukan simulasi paslon, sehingga terlihat di bulan September ada capres yang kita uji. Saat itu Prabowo di angka 39,3%, di Oktober 36,8%, kemudian sekarang di 40,3% pasca penetapan paslon," ucapnya.
Namun, dia menyebut kondisi berbeda justru terjadi pada Ganjar-Mahfud. Pasca ditetapkan KPU, kata dia, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru turun.
Baca Juga:
Retreat Kabinet di Magelang Lancar, PLN Sukses Amankan Listrik Secara Berlapis
"Ganjar pada September 36,3%, Oktober 35,3%, sekarang turun jauh hanya di angka 28,6%," ucapnya.
"Kemudian, Anies-Cak Imin saat September kita lakukan survei, dan saat survei kita rilis memang waktu itu sempat banyak komplain dari timnya Anies maupun Cak Imin, tapi kita lihat sekarang trennya mengalami kenaikan dari 15% pada September 2023, kemudian Oktober naik 17,2%, lalu naik lagi November 20,3%," lanjutnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]