Kemudian untuk simulasi tiga nama, Ganjar masih unggul dengan 36,3 persen. Kemudian disusul Anies Baswedan dengan 24,2 persen, lalu Prabowo Subianto dengan 23,2 persen. Sedangkan 16,3 persen belum menentukan pilihan.
“Jadi Prabowo sama Anies pada Januari 2023 ini berada pada posisi yang saling kejar atau pada posisi yang sama, kompetitif,” kata Djayadi Hanan.
Baca Juga:
Prabowo Subianto: Kerja Sama dalam Pemerintahan Pasca Pilpres 2024
Adapun jika diukur berdasarkan tingkat kepuasan kepada kinerja Presiden Joko Widodo, mereka yang mengatakan puas kepada Presiden Jokowi paling banyak mendukung Ganjar Pranowl 35,4 persen. Kemudian Prabowo Subianto dengan 18,2 persen, diikuti anies baswedan denga 14 persen. Adapun hanya 0,8 persen yang mendukung Puan Maharani.
“Yang menyatakan tidak puas dengan Presiden Jokowi cenderung mendukung Anies denga 27,1 persen dan Prabowo dengan 26,4 persen. Hanya 10,5 persen yang mendukung ganjar dengan 10,5 persen. Jadi masih ada partisan di sini,” kata Djayadi.
Sementara itu, pendukung Jokowi-Ma’ruf dalam Pilpres 2019 lalu cenderung mendukung Ganjar Pranowo dibanding Puan Maharani dengan 41,9 dari mereka mendukung Ganjar. Sedangkan hanya 1,6 persen yang mendukung Puan
Baca Juga:
Ganjar Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Itu Kritikus
Selain itu, pendukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP pada Pileg 2019 cenderung mendukung Ganjar Pranowo dengan 48,1 persen. Sementara hanya 3,1 persen yang mendukung Puan Maharani.
Target populasi survei LSI ini adalah WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, atau sekitar 83 persen dari total populasi nasional. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Teknik RDD ini dilakukan dengan 1.222 responden melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Adapun margin of error survei LSI ini diperkirakan 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [eta]