Yang suka menganggap HRS orang baik,
yang tidak suka menganggap HRS orang jahat, yang netral menganggap HRS orang
biasa-biasa saja yang tidak perlu dipedulikan apalagi diperdebatkan
baik-buruknya.
Saya pribadi, akibat terpengaruh
berita-berita buruk tentang HRS, semula tergolong ke kelompok kedua, yaitu
tidak suka.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Maka, saya pun ikut menganggap HRS
orang jahat yang wajib ditakuti.
Sampai pada suatu hari, saya bertanya
kepada mahaguru filsafat Islam saya yang mantan ketua MPR RI 2004-2009, yaitu
DR Hidayat Nur Wahid tentang siapa sebenarnya insan bernama Habib Rizieq Shihab
yang dihebohkan sebagai orang terjahat di persada Nusantara itu.
Mas Nur Wahid menasihati saya agar
bukan hanya mendengar berita, melainkan juga menjumpai demi mengenal kenyataan
sikap dan perilaku manusia.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Akhirnya, saya berani memaksakan diri
untuk menjumpai manusia yang saya takuti itu dengan harap-harap-takut
berkunjung ke kediaman HRS di kawasan Petamburan.
Gereja