Ternyata, rumah HRS berdekatan dengan
sebuah gereja di antara lima gereja di Petamburan yang masih utuh dan aktif
digunakan para umat Nasrani untuk melakukan ibadah tanpa diganggu, apalagi
dirusak oleh umat Islam di Petamburan.
Gedung sederhana sebagai mabes Laskar
FPI yang tersohor bengis juga terletak tidak jauh dari rumah HRS mau pun
bangunan gereja.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Bahkan, di masa menghadapi musibah
banjir, sudah lazim bahwa para umat Nasrani bersatupadu dengan umat Islam untuk
saling tolong-menolong satu dengan lainnya dalam suasana kerukunan umat
beragama yang layak menjadi suriteladan bagi umat manusia di seluruh pelosok
planet bumi.
Sebelum berjumpa dengan HRS, saya
membayangkan sesosok insan manusia yang arogan, demagogik, merasa diri paling
benar sendiri, maka pasti sama sekali tidak ramah.
Ternyata, prabayangan saya itu total
keliru.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Nyatanya, HRS ramah tamah penuh
kerendahan hati maka senantiasa siap mendengar apa yang saya ucapkan, termasuk
yang bersifat negatif terhadap HRS dengan sabar.
Dengan tersenyum geli, HRS mendengar pernyataan
saya bahwa saya sangat takut berjumpa HRS sebab berpraduga bahwa pastilah HRS
sombong, semau gue,merasa paling benar sendiri, intoleran.
Pokoknya, semua kaidah untuk disebut
sebagai orang jahat paripurna terpenuhi secara sempurna.