Ternyata saya keliru. Jangan percaya
saya sebelum mau pun setelah menyimak rekaman wawancara saya dengan HRS yang
kini terabadikan di YouTube di link: youtu.be/ht2xU7Foe6I.
Baca Juga:
HRS Sebut ‘Negara Darurat Kebohongan’, Pengacara: Itu Dakwah
Kebebasan Berpendapat
Saya tidak berani memengaruhi opini
orang lain terhadap HRS, sebab saya tidak memiliki kekuasaan untuk
melakukannya.
Saya tidak memiliki hak apa pun
terhadap pendapat sesama manusia terhadap sesama manusia yang sepenuhnya
merupakan hak asasi setiap insan manusia.
Baca Juga:
Habib Rizieq Bebas, Ini Respon Pecinta HRS di Majalengka
Hak asasi saya cuma satu, yaitu hak
asasi memiliki harapan bahwa bangsa Indonesia berkenan menghentikan angkara
murka kebencian terhadap sesama warga bangsa Indonesia sendiri demi
mengejawantahkan makna luhur terkandung di dalam segenap sila Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan beradab, Persatuan
Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Itu semua sebagai pedoman kita bersama
dalam bergotong-royong membangun masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama
di sebuah negeri gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta rahardja.
MERDEKA! (Jaya Suprana, Filsuf, Budayawan,
Penggagas Rekor MURI)-dhn
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.