Tidak jelas apakah KF-21 akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sebelumnya untuk supercruise (mempertahankan kecepatan supersonik tanpa menggunakan afterburner) atau radius tempur target program lima ratus mil (jarak bolak-balik sarat dengan senjata dan bahan bakar untuk manuver tempur).
Namun, empat puluh empat ribu pon daya dorong yang dihasilkan oleh turbofan F414 sangat cocok dengan berat kotor (yaitu bahan bakar penuh) sekitar tiga puluh delapan ribu pound, menyiratkan rasio dorong-terhadap-berat yang sangat baik dari 1,157. Rasio dorong terhadap berat yang tinggi setara dengan akselerasi dan kemampuan manuver yang unggul.
Baca Juga:
Israel-Iran di Ambang Perang, AS kirim Jet Tempur F-22 ke Timur Tengah
Seorang pejabat penelitian pertahanan Korea Selatan mengatakan kepada Defense News bahwa KF-21 akan menelan biaya setengah dari biaya operasi per jam penerbangan seperti jet F-35 yang diperoleh Seoul.
Biaya operasi F-35A AS saat ini dipatok pada $ 36.000 per jam penerbangan.
Namun, desain baru kemungkinan akan lebih mahal untuk terbang daripada jet F-5 yang diganti, dan ukuran armada total ROKAF tampaknya diatur untuk menyusut," tulis Sébastien Roblin.
Baca Juga:
KBRI Korea Selatan: Dua WNI Terlibat Kasus Jet Tempur KF-21 Boramae
Jika dikonversikan dalam rupiah, maka biaya operasional F-35A Korea Selatan yakni 36.000 dolar setara dengan
Rp. 516.821.400.
Jika pejabat tersebut menyebut KF-21 Boramae Indonesia menghabiskan setengah biaya operasional F-35 A Korea Selatan, maka nilainya setara dengan Rp. 258.410.700.
Jika dibandingkan dengan F-15 EX yang akan segera memperkuat TNI AU, maka KF-21 Boramae menghabiskan lebih sedikit biaya operasional.