WahanaNews.co | Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bersama penyidik kepolisian membekukan sementara transaksi dan memblokir investasi illegal, di antaranya terdapat Robot Trading, Binary Option dan Forex Trading.
Penghentian dan blokir tersebut nilainya mencapai Rp202 miliar.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Kepala PPATK Ivan Yustiavanda dalam siaran pers, Jumat (4/3/2022), menyampaikan transaksi dan blokir mencapai Rp 202 miliar tersebut berasal dari 109 rekening di 55 penyedia jasa keuangan.
Adapun investasi ilegal yang dihentikan dan diblokir ini, kasusnya sudah ditangani PPATK sejak Januari 2022.
"Jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai dengan proses analisis yang dilakukan oleh PPATK dan penyidik," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavanda.
Baca Juga:
Skandal Pengusaha Surabaya Terbongkar, PPATK Sita Rekening Ivan Sugianto Usai Intimidasi Siswa SMA
Menurut Ivan, PPATK telah menangani kasus investasi ilegal tersebut sejak awal tahun yang jumlahnya mencapai 9 kasus di antaranya adalah Robot Trading, Binary Option dan Forex Trading.
“Nominal transaksi yang dianalisis oleh PPATK di seluruh kasus tersebut mencapai triliunan rupiah,” ungkap Ivan.
Dia mengatakan sesuai dengan tugasnya, PPATK bersama penyidik kepolisian telah memantau aliran dana dari investor ke berbagai pihak yang diduga menjual produk investasi ilegal.
Penghentian sementara transaksi tersebut akan dilakukan selama 20 hari kerja dan selanjutnya berkoordinasi serta melaporkan kepada penegak hukum.
Kepada masyarakat, PPATK mengingatkan agar lebih berhati-hati terhadap tawaran investasi yang tidak memiliki legalitas, menawarkan keuntungan tidak wajar.
Selain itu masyarakat juga harus mewaspadai penyedia investasi yang aset dasar tidak jelas karena sepenuhnya merupakan spekulasi yang sangat berisiko.
“Umumnya investasi demikian dikelola secara tidak transparan dan ilegal dengan menggunakan skema ponzi,” tukasnya. [rin]