Koalisi oposisi tersebut masih membutuhkan satu partai untuk mengusung Capres/Cawapres.
Partai Nasdem (59 kursi) akan cenderung untuk bergabung dengan poros oposisi di Pilpres 2024, sehingga total 163 kursi.
Baca Juga:
Meski NasDem-PKB Gabung Prabowo, Anies Tetap di Jalur Perubahan
"Yang berpeluang untuk mendampingi Anies Baswedan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat, setelah melihat hasil survei SMRC, yaitu sebanyak 2,6 persen, dibandingkan dengan Salim Segaf Al-Jufri (PKS) yang 0,0 persen," terang Mochtar Mohamad.
Kemudian, pada poros ketiga, ada Prabowo Subianto (21,9 persen) atau Gerindra.
Dengan berbekal 78 kursi, Gerindra masih membutuhkan koalisi satu partai.
Baca Juga:
Ajak Partainya Realistis, Ketua Mahkamah PPP Serukan Dukung Pemerintahan Baru
PAN (44 kursi) cenderung menjadi opsi untuk melengkapi tiket Capres/Cawapres, sehingga total 122 kursi.
"Yang berpeluang mendampingi Prabowo Subianto adalah Sandiaga Uno dengan 5,8 persen dan Zulkifli Hasan dengan 0,2 persen. Poros ini mengarah pada pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno," kata Mochtar Mohamad.
Mantan Ketua Deklarasi Capres-Cawapres Megawati-Prabowo pada 2009 lalu itu menambahkan, sisa partai yang belum terpolarisasi adalah Golkar (85 kursi) dengan kandidat Airlangga Hartarto (0,4 persen), PKB (58 kursi) dengan kandidat A Muhaimin Iskandar (0,1 persen), dan PPP (19 kursi) yang belum memiliki kandidat.