WahanaNews.co | Angkatan Laut (TNI AL) mengevakuasi penumpang kapal kayu yang karam di Tanjung Api, Selat Malaka. Kapal ini mengangkut 90 orang penumpang terdiri dari 4 awak kapal dan 86 orang penumpang yang diduga Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal, dan 2 di antaranya ditemukan telah meninggal dunia.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan, evakuasi dilaksanakan setelah Komandan Lanal (Danlanal) Tanjung Balai Asahan (TBA) Letkol Laut (P) Aan Sebayang mendapat perintah dari Komandan Lantamal (Danlantamal) I Laksamana Pertama TNI Johanes Djanarko Wibowo untuk memaksimalkan pencarian serta pertolongan terhadap penumpang kapal karam dengan mengerahkan potensi yang dimiliki oleh Lanal TBA baik personel maupun Alutsista dan menyelamatkan penumpang tersebut.
Baca Juga:
PWI Papua Barat Daya Minta Ketua FJPI PBD Ralat Kalimat "Wartawan Hadiri Undangan Lantamal XIV Tidak Tau Persoalan dan Tidak Bikin Berita Awal"
"Personel Lanal TBA bersama instansi terkait segera bergerak menuju lokasi dengan menggunakan Kapal milik TNI AL yaitu Patroli Keamanan Laut (Patkamla) TNI Pulau Jemur, Patkamla I - 1 - 57, Kapal Angkatan Laut (KAL) Pandang dan Kapal Basarnas RB 301. Sesampai di lokasi Tim SAR segera melaksanakan proses evakuasi terhadap seluruh penumpangnya," kata Julius lewat keterangan tertulisnya, Minggu (20/3/2022).
Dalam proses evakuasi oleh para personel dilapangan mencurigai bahwa kapal tersebut diduga mengangkut para PMI ilegal, oleh sebab itu selanjutnya korban yang selamat segera dibawa ke pos SAR Tanjung Balai Asahan untuk didata dan diserahkan ke Polres Asahan untuk diproses lebih Lanjut.
"Langkah cepat dalam penyelamatan terhadap penumpang kapal kayu karam diduga mengangkut para PMI ilegal yang dilakukan oleh prajurit TNI AL di Lanal TBA merupakan salah satu implementasi pelaksanaan Perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono yaitu memaksimalkan personel maupun Alutsista TNI AL dalam upaya misi kemanusiaan," ungkapnya.
Baca Juga:
Silaturahmi dengan Wartawan, Ini Kata Danlantamal XIV Sorong
Julius Widjojono menjelaskan hingga saat ini, dalam kurun waktu 3 bulan sejak Januari Tahun 2022 ini saja, TNI AL berhasil menggagalkan 381 Pekerja Migran Indonesia (PMI) Ilegal dalam 10 kali pengiriman yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
TNI AL terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga wilayah Indonesia termasuk dari pengiriman PMI ilegal.
"Apalagi dengan adanya informasi dugaan keterlibatan oknum TNI AL yang dihembuskan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang belum ada kejelasannya, dan hingga saat ini TNI AL masih menunggu hasil investigasi BP2MI," jelasnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.