WahanaNews.co | Panglima Kodam XVI/Pattimura Mayjen TNI Richard Tampubolon mengerahkan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 733/Masariku ke Pulau Haruku, akhir pekan ini.
Pengerahan pasukan itu dilakukan untuk memenuhi permintaan Polda Maluku dalam menangani konflik antar warga Desa Hulaliu dengan Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah yang terjadi pada hari Senin, 14 Februari 2022 lalu.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Siswi Magang, Sekdis Pariwisata Maluku Diperiksa Polisi
Pengerahan pasukan itu dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kodam XVI/Pattimura (Kapendam XVI/ Pattimura), Kolonel Arh Adi Prayogo.
Dari keterangan resminya, pasukan yang dikerahkan ke Pulau Haruku oleh Kodam XVI/Pattimura berasal dari satuan tempur Yonif Raider 733/Masariku sebanyak 2 SST atau hampir 100 personel.
Kehadiran mereka di Pulau Haruku untuk memperbantukan Kodim 1504/Ambon, sekaligus memperkuat pasukan dari Satgas Yonarhanud 11 yang sudah digelar sebelumnya, serta aparat Polisi dari Polda Maluku yang sudah di lokasi.
Baca Juga:
BMKG Deteksi Gempa M 5,5 di Ambon, Getaran Terasa Hingga Buru Selatan
Kapendam Pattimura menegaskan, saat ini situasi di Pulau Haruku sudah mulai kondusif.
"Atas perintah Pangdam mengirim pasukan guna mencegah kemungkinan ketegangan yang semakin luas, sebagai antisipasi perkembangan situasi di Haruku. Saat ini, semua satuan jajaran Kodam XVI/ Pattimura dalam kondisi siaga dan siap digerakkan sewaktu-waktu atas perintah." kata Kapendam Kolonel Arh Adi Prayogo.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada hari Senin, 14 Februari 2022 lalu telah terjadi penembakan oleh orang tak dikenal di hutan antara Desa Hulaliu dengan Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah. Penembakan itu diduga ditenggarai dari konflik antar warga yang terjadi di Desa Hulaliu, Pulau Haruku, Maluku Tengah.