WahanaNews.co | Sejumlah kader PDI Perjuangan dianggap pantas untuk mengikuti kontes pemilihan presiden di Pemilu 2024 mendatang.
Tiga nama yang dianggap memenuhi kriteria calon presiden (Capres) tersebut diantaranya Puan Maharani, Ganjar Pranowo dan Tri Rismaharini.
Baca Juga:
Mengupas Tuntas KomandanTe Stelsel, Strategi PDIP Rajai Jateng dalam Pemilu
Menanggapi kabar tersebut, Politikus senior PDI-Perjuangan (PDIP), Hendrawan Supratikno, enggan untuk berkomentar banyak. Menurutnya, masalah pilpres tergantung pada pimpinan pusat.
"Itu ranah ketua umum," ujar Hendrawan Supratikno, Rabu (29/6/2022) ketika dikonfirmasi.
Hendrawan juga menyebutkan, dalam Rakernas II PDIP pada 20-22 Juni 2022, kader PDIP Ganjar Pranowo membacakan hasil rakernas bahwa nama capres akan diputuskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga:
Konsekuensi Sistem Komandante, 6 Legislator PDIP Mundur dari DPRD Jateng
"Pesan Ketum di Rakernas, yang dibacakan GP (Ganjar Pranowo), sudah jelas dan tegas. Tidak perlu ditafsirkan atau diulas lagi," kata Hendrawan Supratikno.
Sementara itu, politikus PDI Perjuangan lainnya, Junimart Girsang menyebutkan pernyataan elite yang menyebutkan 3 nama tersebut bukan merupakan pernyataan resmi dari PDIP.
"Sesuai keputusan Kongres di Bali, menyangkut nama capres dan cawapres, itu menjadi kewenangan dan hak prerogatif ibu ketua umum (Megawati Soekarnoputri)," kata Junimart Girsang.
Sedangkan, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menyebutkan yang berhak mengumumkan ke publik terkait capres-cawapres adalah Megawati Soekarnoputri.
"Yang memilih, memilah, dan mengerucutkan nama capres dan atau cawapres adalah Ibu Ketua Umum sesuai keputusan Kongres V Partai. Saya, sebagai Ketua DPP bidang Pemenangan Pemilu bertugas membantu ibu ketua umum dalam memenangkan pemilu," tutur Bambang Pacul. [rsy]