WahanaNews.co | Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi merespons beredarnya video ancaman kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens (37).
Menurutnya, ini merupakan bentuk keberhasilan pemerintah menghadirkan persepsi berlarut-larut dalam operasi pembebasan Philips.
Baca Juga:
Jenazah Korban Penembakan KKB, Stevan Wakari Dievakuasi ke Mimika
Fahmi meyakini, video itu merupakan reaksi psikologis KKB sebagai dampak operasi psikologis yang dilakukan pemerintah.
“Artinya, rangkaian kombinasi langkah yang ditempuh pemerintah, baik yang dilakukan secara senyap, yang dipropagandakan, ditambah dengan narasi-narasi persuasif, telah berhasil menghadirkan persepsi ketidakpastian berlarut dan menghabiskan kesabaran sehingga direaksi (oleh KKB) dengan peningkatan ancaman dan tenggat waktu,” kata Fahmi, melansir Kompas.com, Rabu (31/5/2023).
Fahmi berpandangan, KKB melihat aparat TNI-Polri tampak pasrah. Namun, di sisi lain, ia meyakini aparat TNI-Polri sedang menyiapkan strategi terukur dalam operasi pembebasan pilot Susi Air tersebut.
Baca Juga:
KKB Bunuh Warga Sipil di Kali Wabu Intan Jaya
“Mendekati area sasaran dan memastikan situasi, meningkatkan tekanan melalui operasi psikologis dan melihat peluang untuk melakukan operasi evakuasi dengan pendadakan, adalah langkah yang mungkin telah dan sedang dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai lini,” ucap Fahmi.
Fahmi menambahkan, prinsip kerahasiaan dan kehati-hatian dalam operasi perlu diperhatikan pemerintah.
“Karena kerahasiaan dan kehati-hatian adalah aspek yang menentukan keberhasilan strategi, maka pembatasan informasi dan minimnya publikasi, saya kira merupakan sesuatu yang perlu dipahami dan didukung oleh publik,” ujar Fahmi.