WahanaNews.co, Jakarta - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, menyampaikan permintaan maaf terkait dengan ucapan "piting" yang dia sampaikan pada para pendemo di wilayah Rempang, Kepulauan Riau (Kepri).
Yudo menyampaikan permintaan maaf ini karena menyadari bahwa ucapan tersebut telah menimbulkan salah pengertian di kalangan masyarakat.
Baca Juga:
TNI Mutasi 75 Perwira Tinggi, Ini Daftar Lengkapnya
"Dengan tulus, saya memohon maaf dan sekali lagi meminta maaf atas pernyataan saya kemarin yang mungkin membuat masyarakat merasa seolah-olah itu merupakan tindakan 'piting'," kata Yudo dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Pusat Penerangan TNI pada Selasa (19/9).
Yudo juga menjelaskan bahwa penggunaan kata tersebut biasanya digunakan dalam konteks yang tidak melibatkan kekerasan. Dia juga menekankan bahwa tindakan tersebut dianggap lebih aman karena TNI tidak memiliki alat tersebut.
"Itu saya enggak tahu karena bahasa saya itu orang ndeso, yang biasa mungkin melaksanakan dulu waktu kecil kan sering piting-pitingan dengan teman saya tuh. Saya pikir dipiting lebih aman, karena memang kita tak punya alat," ungkapnya..
Baca Juga:
67 Pati TNI Naik Pangkat Jadi Brigjen, Ini Daftar Namanya
"TNI tidak dilibatkan untuk tadi memakai alat seperti yang zaman dulu, tidak ada," tambah Yudo.
Lebih lanjut Yudo menerangkan pernyataanya soal 'piting' itu sekedar menjawab pertanyaan dari Pangdam.
"Sudah saya sampaikan bahwa itu seumpama, tidak ada saya mengerahkan pasukan karena memang tidak ada permintaan pengerahan pusat pasukan sebanyak itu," bebernya.