WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam sebuah forum resmi antara KPK dan pemerintah daerah, emosi Wakil Ketua KPK Johanis Tanak memuncak.
Ia meluapkan kekesalannya di hadapan para pejabat daerah yang secara terang-terangan mengaku tak puas dengan gaji yang mereka terima, seolah jabatan publik hanyalah sarana mencari keuntungan pribadi.
Baca Juga:
Kasus Belum Tuntas, Zarof Ricar Kembali Tersangka Suap Rp 11 M di PT DKI dan MA
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak tidak bisa menyembunyikan kemarahannya saat berbicara dalam Rapat Koordinasi KPK-Pemerintah Daerah yang digelar di Kawasan Ancol, Jakarta, Kamis (10/7/2025).
Di hadapan para pejabat daerah, Johanis menyuarakan keprihatinannya atas banyaknya pejabat Pemda yang terjerat kasus korupsi.
Awalnya, Johanis mengungkapkan rasa herannya karena sejumlah besar tersangka kasus korupsi yang ditangani KPK ternyata berasal dari lingkungan pemerintah daerah. Ia pun menanyakan langsung kepada para peserta soal kecukupan gaji yang mereka terima.
Baca Juga:
Kejagung Bongkar Skema Sistematis Korupsi Pertamina, Kerugian Negara Tembus Rp 285 Triliun
"Berapa anggota DPRD saya (KPK) tangkap, dan saya tahan. Itu karena apa? Permintaan-permintaan (suap) semua. Apa tidak cukup dengan gaji yang sudah diberikan?" tanya Johanis.
"Tidak cukup," jawab sejumlah pejabat daerah.
"Tidak cukup ya? Tidak cukup?" ulang Johanis dengan nada meninggi.