WahanaNews.co | Aksi walkout yang
dilakukan sejumlah fraksi di DPRD DKI Jakarta saat PSI membacakan pandangan umumnya dalam rapat paripurna Rancangan Peraturan Daerah (Raperda)
tentang Perubahan Perda Nomor 1 Tahun 2014, Senin (14/12/2020), dinilai akibat belum dewasa berpolitik.
Apalagi, aksi tersebut diduga sebagai
respons atas sikap PSI menolak kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan gaji
DPRD DKI.
Baca Juga:
Soal Pembatasan Aktivitas Malam Pelajar, Komisi I DPRD Kota Bekasi Siap Dukung KDM
Direktur Indo Strategi Research and
Consulting, Arif Nurul Imam, mengapresiasi keberanian PSI kala
membongkar rencana kenaikan anggaran RKT.
Sikap tersebut merupakan harapan
sekaligus aspirasi masyarakat.
"Sikap PSI yang menolak kenaikan
gaji DPRD DKI tentu menjadi catatan positif bagi publik, karena
sikap demikian merupakan harapan dan aspirasi masyarakat. Di tengah mandulnya
parpol, khususnya legislatif, dalam menyuarakan aspirasi
masyarakat, sikap PSI ini menjadi oase di tengah ketidakpercayaan publik pada
parlemen," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Baca Juga:
Optimalisasi Pemanfaatan Anggaran, Komisi I DPRD Kota Bekasi Minta OPD Lakukan Hal Ini
Namun, dia mengingatkan, upaya di jalan PSI saat ini tidaklah mudah.
Sebab, PSI akan mendapatkan perlawanan
dari banyak fraksi di DPRD DKI, terutama mereka yang tak sejalan.
"Sikap fraksi-fraksi lain yang walkout tentu merupakan adegan yang
menunjukkan ketidakdewasaan dalam berpolitik," kata Arif. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.