Pemerintah
mengatakan, kebijakan itu diperlukan untuk menarik investasi dan
membantu memulihkan ekonomi, yang sangat menderita akibat penurunan pariwisata
setelah revolusi 2011.
Tetapi, banyak
yang mempertanyakan, apakah uang untuk proyek-proyek itu akan lebih baik
digunakan untuk memperbaiki infrastruktur dan layanan publik.
Baca Juga:
Prabowo Perintahkan TNI Kirim 20.000 Personel ke Gaza
Terlebih, saat
itu banyak orang Mesir berjuang untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salah
satu tantangan terbesar Presiden Sisi adalah situasi keamanan di Semenanjung
Sinai.
Wilayah
yang berbatasan dengan Gaza dan Israel ini merupakan "rumah" bagi militan
ekstremis paling aktif di Mesir.
Baca Juga:
Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza di KTT Sharm El-Sheikh
Tentara
Mesir telah melancarkan serangan keamanan di Sinai, tak lama setelah Morsi
digulingkan.
Tetapi
situasinya terus memburuk. Bahkan, pada 2014, satu kelompok ekstremis lokal mengucap janji setia kepada
kelompok ISIS.
Kelompok
yang dikenal sebagai Provinsi Sinai ini menjadikan militer Mesir sebagai sasaran utamanya.