Masyarakat
mengkritik besarnya pengaruh Islam yang dipimpin Ikhwanul Muslimin dalam kehidupan
publik.
Gelombang
kemarahan utamanya ditujukan pada Presiden Morsi atas kesulitan ekonomi yang
masih terus berlanjut di tanah Mesir.
Baca Juga:
Prabowo Perintahkan TNI Kirim 20.000 Personel ke Gaza
Tekanan
publik meningkat pada akhir Juni 2013.
Jenderal
Sisi akhirnya memperingatkan akan menurunkan tentaranya jika pemerintah tidak
menanggapi "kehendak rakyat".
Pada 1
Juli, Sisi mengeluarkan ultimatum kepada Morsi untuk menyelesaikan krisis dalam
waktu 48 jam atau menghadapi intervensi militer.
Baca Juga:
Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza di KTT Sharm El-Sheikh
Morsi
menawarkan beberapa negosiasi, tetapi menolak mundur atau menyetujui pemilihan
umum awal.
Alhasil,
pada 3 Juli, militer memecatnya dan menahan Morsi.
Publik
baru mendengar jelas suara Sisi pada 3 Juli 2013. Tepatnya saat Sang Jendral
muncul di televisi untuk mengumumkan pencopotan Presiden Morsi dari jabatannya.