Pilihlah varietas alpukat yang bersertifikat yang dikeluarkan Kementerian Pertanian. Selain itu, pilihlah bibit yang berkualitas bagus.							
						
							
							
								Ada dua kriteria bibit layak tanam antara lain, tinggi bibit minimal 1 meter dan diameter bibit 1 cm. Dengan demikian, jika mendapatkan bibit belum sesuai kriteria, maka disarankan untuk merawat bibit dalam polybag hingga kriteria tercapai.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Rahasia Panjang Umur: Manfaat Alpukat dalam Menu Harian Anda
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Sebab, biasanya bibit alpukat yang masih muda jika ditanam biasanya belum tahan terhadap cuaca ekstrem dan hama penyakit yang menyerang akar. Sehingga, resiko pertumbuhan terganggu cukup besar, bibit tumbuh dengan lambat, sakit bahkan mati.							
						
							
							
								3. Teknis penanaman							
						
							
							
								Teknis penanaman bibit alpukat ke lahan terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap pengolahan lubang tanam dan tanam bibit ke dalam lubang tanam.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										6 Manfaat Mengonsumsi Alpukat di Bulan Ramadan
									
									
										
									
								
							
							
								Buat lubang berukuran 50 x 50 x 50 cm untuk tanah yang gembur atau 75 x 75 x 75 untuk tipe tanah keras. Semakin besar lubang tanam, maka semakin baik dalam menunjang pertumbuhan tanaman.							
						
							
							
								Tanah hasil galian dipisahkan menjadi dua bagian, yakni tanah galian atas dan tanah galian bawah.							
						
							
							
								4. Memberikan pupuk dasar