Alista
lalu menunjukkan beberapa bungkus kopi dari Bali, Toraja, Sumatera hingga
Flores.
"Konsumen
bisa memilih cappucino atau cafe latte, tapi bahan dasar kopinya
tetap dari Nusantara," akunya.
Baca Juga:
9 Hari Operasi Aman Candi 2025, Polda Jateng Tangkap 290 Preman
Dari
asal muasal kopi ini, imbuh Alisa, percakapan antara barista dan pelanggannya,
mengalir lancar.
"Saya
sampai terharu, kalau ada orang Swiss yang bersusah payah berbicara dengan
bahasa Indonesia," tutur Alista.
Tidak
jarang, ada pelanggan yang lancar bahasa Indonesia. Omnia Coffee memang didesain untuk itu.
Baca Juga:
Modus Wartawan Gadungan asal Bekasi, Peras Pejabat Ngamar di Hotel sampai ke Jateng
Dari
kopi, percakapan dimulai. Jika akhirnya merambah jauh di luar perkopian, namun
biasanya tetap mengarah ke Indonesia.
"Barista
tidak hanya dituntut menyajikan kopi dengan kualitas terbaik, namun juga bisa
menceritakan asal muasal secangkir kopi hangat di tangan pelanggan," kata
Alista.
Omnia Coffee memenuhi syarat untuk menjadi
kedai dengan kisah kopi-kopinya.