"Kehangatan
susunya harus pas. Begitu juga takaran kopinya," imbuhnya.
Di
kedai kopi ini, Martin menimbang setiap serbuk kopi yang baru saya digerus,
sebelum diseduh air panas.
Baca Juga:
Pemkot Semarang Targetkan Penanaman 10.000 Mangrove untuk Lestarikan Ekosistem Pesisir
Kehangatan
susu yang terukur, kata Martin, bisa menciptakan cappucino yang memendarkan rasa manis, meskipun tanpa gula.
"Memang
mesin kopi yang ada di rumah rumah Swiss sekarang sudah bagus, semua sudah
diukur otomatis. Namun kalau mau optimal ya harus tahu bagaimana meraciknya,"
kata Martin.
Jika
ada pelanggan yang ingin tahu lebih mendalam tentang peracikan kopi, Martin menawarkan
ilmunya.
Baca Juga:
Pemesan Aksi Anggota GRIB Pencuri Aset KAI di Semarang Diburu Polisi
"Saya
akan memberikan kursus dari penikmati kopi amatiran, sampai menjaid barista
profesional," katanya.
Mulai
dari mesin roasting kopi, hinggah
memasuki tahap akhir menjadi secangkir kopi, Martin sudah menyiapkannya.
"Saya
bahkan membawa alat roasting kopi
buatan Bali. Jadi bukan hanya kopinya dari Indonesia, tapi alat roasting-nya juga," katanya.