Martin
Ponti, pria Swiss penggagas kedai ini, 20 tahun bergulat dengan perkopian di
Indonesia.
Bukan
hanya Bahasa Indonesianya yang lancar, namun seluk beluk kopi
Indonesia, suami Alista ini hapal luar dalam.
Baca Juga:
Pemkot Semarang Targetkan Penanaman 10.000 Mangrove untuk Lestarikan Ekosistem Pesisir
"Saya
pernah bekerja di perusahaan kopi di Indonesia, bagian quality control," katanya.
Martin
menyandang ahli kopi bersertikasi Q Grade
Expert, ahli kopi paling tinggi kastanya.
"Swiss
mampu menciptakan mesin kopi kelas dunia, namun umumnya mereka meminum kopi
dari mesin full otomatis," kata
Martin.
Baca Juga:
Pemesan Aksi Anggota GRIB Pencuri Aset KAI di Semarang Diburu Polisi
Tinggal
tekan satu tombol, tak sampai semenit, sudah ada secangkir cappucino atau espresso.
"Kalau
di Indonesia tiap rumah punya rice cooker,
di Swiss punya mesin kopi," kata Martin.
Agar
kenikmatan sejati minum kopi bisa diresapi, kata Martin, semua bahan harus
diracik saksama.