Irjen Ferdy Sambo juga langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Hingga akhirnya dilakukan oleh TKP oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan. "Sehingga Kadiv Propam langsung menghubungi Kapolres dan selanjutnya dilaksanakan olah TKP," kata Ramadhan.
Penembakan bermula saat Yosua masuk ke kamar Putri, melecehkan, lalu menodong istri Kadiv Propam itu dengan pistol. Penembakan tersebut terjadi lantaran Brigadir Yosua masuk ke dalam kamar istri Kadiv Propam dan melakukan tindakan pelecehan. Putri lalu teriak.
Baca Juga:
WA Brigadir J Aktif Usai Meninggal, Kuasa Hukum: Bagaimana yang Mati Bisa Buka WhatsApp?
Teriakan itu didengar Bharada E yang berada di lantai atas. Mendapati E sudah turun, Yosua menembak E 7 kali. Tembakan itu dibalas 5 kali dan mengenai Yosua hingga tewas.
“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J [Yosua] memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” jelasnya.
“Pertanyaan Bharada E direspons oleh Brigjen J dengan melepaskan tembakan pertama kali ke arah Bharada E,” ungkap Ramadhan.
Baca Juga:
Bakal Ada Bukti Susulan, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J: Ini Baru Bukti Awal
Sejak peristiwa pelecehan dari sopir pribadi Brigadir Yosua, ini foto wajah istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo beredar di media sosial. Ternyata istri petinggi Polri pernah ngotot bikin sekolah di pelosok desa.
Pada tahun 2014, istri Kadiv Propam Polri pernah mengikuti suaminya yang menjabat sebagai Kapolres Brebes. Saat itu, Ferdy Sambo memangku jabatan sebagai perwira polisi di wilayah hukum Kabupaten Brebes.
Ketika itu, istri Kadiv Propam Polri mengirimkan surat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes. Putri Ferdy Sambo ingin membangun TK Kemala Bhayangkari 28 di wilayah Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes.