Tapi, di luar
soal struktur tambang ini, ada yang menarik ketika wartawan ikut
mengunjungi tambang bawah tanah di Timika, Papua, ini beberapa waktu silam.
Ternyata, Freeport Indonesia juga
menyediakan tempat ibadah bagi para pekerjanya, termasuk masjid dan gereja.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Wajar, karena
dengan jumlah karyawan yang (hingga tahun 2018) sudah mencapai sekitar 30.000 orang, di mana 25%-nya adalah karyawan asli Papua, tentu kebutuhan beribadah juga
menjadi prioritas.
Ujud kerukunan beragama yang luar biasa pun tercermin di sana, meski
berada di kedalaman sekitar 1,76 km dari permukaan tanah.
Rumah ibadah itu, yakni Masjid Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria, berdiri
berdampingan satu sama lain.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
Keduanya terletak di titik terdalam
dari permukaan tanah di kompleks tambang bawah tanah Freeport Indonesia.
Selain itu, ada pula Masjid Al A'Raaf, dengan elevasi tertinggi terletak di area tambang terbuka
Grasberg.
Mengutip situs resmi Freeport, tiga
rumah ibadah itu mendapat dua rekor MURI (Museum Rekor Dunia-Indonesia).