"Saya tinggal di daerah Kaliurang Barat yang di situ barang-barang kebutuhan pokok maupun snack dijual mahal. Ya, karena selain berada di tempat wisata, lokasi yang jauh dari kota menjadikan biaya distribusinya juga mahal dan akhirnya terpikir membuat usaha toko kelontong untuk menstabilkan harga," ungkapnya.
Bungsu dari dua bersaudara ini tak menyangka usaha yang dijalankan bisa terus bertahan.
Baca Juga:
Pakar UGM Angkat Suara Soal Kantong Teh Celup Disebut Lepaskan Miliaran Mikro Plastik
Padahal kala itu, dia mengaku modal finansialnya sangat terbatas.
Dia pun meminjam uang orang tua Rp 32 juta untuk memulai usaha yang berada di Hargobinangung, Pakem, Sleman.
Toko kelontong Elsa ini diberi nama Warung Bu Woro.
Baca Juga:
KPK Tak Terima Julukan Disebut Lebih Mirip 'Polsek Kuningan'
Nama itu merupakan nama sang ibu. Perjalanan toko kelontongnya pun bisa dibilang tidak mudah.
Bahkan dia merasa sedih karena usahanya tak berjalan sebagaimana mestinya.
"Sempat nangis karena ngerasa sudah tidak bisa memutar barang lagi, penjualan stagnan dengan omzet Rp 300-400 ribu per harinya, bingung gimana cara balikin modal ke orang tua," ujarnya.