Hariyanto juga menyampaikan apresiasi atas kontribusi besar masyarakat Baduy dalam menjaga dan merawat lingkungan.
"Kami berharap Perayaan Seba yang dilaksanakan masyarakat Baduy merupakan nilai-nilai budaya yang harus dijaga, dirawat dan dipelihara karena bisa mendatangkan wisatawan," ungkapnya.
Baca Juga:
Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong Masih Gunakan Anggaran Mandiri Desa
Sementara itu, Tetua Adat Baduy Tanggungan 12, Djaro Saidi Putra, menegaskan bahwa masyarakat Baduy terus berkomitmen dalam memelihara nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satunya adalah melalui tradisi Seba, yang berfungsi mempererat hubungan harmonis antara masyarakat Baduy dan pemerintah daerah.
Perayaan Seba 2025 sendiri diikuti oleh 1.769 peserta, terdiri dari kelompok Baduy Luar yang mengenakan pakaian hitam dan ikat kepala biru (lomar), serta sekitar 100 orang Baduy Dalam yang tampil dengan pakaian putih dan lomar putih.
Setiap tahunnya, masyarakat Baduy menggelar Seba sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen, yang kemudian diserahkan kepada kepala daerah.
Baca Juga:
Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024’
"Kami berharap masyarakat Baduy yang bercocok tanam di ladang dapat hidup sejahtera dengan peningkatan ekonomi," ujar Djaro Saidi Putra.
Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki, dalam kesempatan yang sama menyampaikan dukungannya terhadap pelestarian budaya Baduy.
Ia menyebutkan bahwa Seba merupakan simbol dari nilai-nilai sosial yang luhur.