"Perayaan Seba itu diharapkan terwujudnya saling tolong menolong dan saling membantu di tengah kehidupan masyarakat," katanya.
Rangkaian acara Seba dimulai setelah masyarakat Baduy Dalam menjalani masa Kawalu, yaitu periode menyepi selama tiga bulan.
Baca Juga:
Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong Masih Gunakan Anggaran Mandiri Desa
Setelahnya, mereka berjalan kaki puluhan kilometer dari Kanekes menuju pusat pemerintahan di Rangkasbitung, bahkan hingga ke Serang, sambil membawa hasil bumi seperti pisang, gula aren, talas, dan padi.
Mereka disambut secara resmi oleh pejabat pemerintah dengan prosesi upacara dan pertunjukan budaya khas Banten.
Seba juga mengandung tiga nilai utama: pertama, kesederhanaan, yang tercermin dari penolakan terhadap kendaraan modern; kedua, keteguhan terhadap adat, yang dijalankan secara konsisten sesuai tradisi leluhur; dan ketiga, kerukunan, karena perayaan ini turut mempererat hubungan antarwarga Baduy serta masyarakat luar.
Baca Juga:
Menpar Apresiasi Puteri Indonesia Pariwisata 2024 Raih Gelar ‘Miss Cosmo 2024’
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.