Sandromedo juga menjelaskan laporan serangan siber terus menerus juga mengalami peningkatan. Misalnya dari 2020 ke 2021 kenaikannya mencapai 230%.
"Ini menandakan sebenarnya kita sedang masuk ke transformasi digital. Tapi tidak dilengkapi dengan literasi digital yang baik," ungkap dia, mengutip CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Sisi Kelam AI Diungkap Polisi Inggiris, Untuk Penipuan hingga Pelecehan Seksual
Dia mengatakan ada beberapa jenis serangan siber. Termasuk salah satunya yang menggunakan sisi humanis dan psikologi dari korbannya.
Dalam kesempatan yang sama, VP Public Relations Blibli, Yolanda Nainggolan menjelaskan kebanyakan serangan berasal dari kesalahan individu itu sendiri. Dia mengutipnya dari laporan World Economic Forum 2022.
"Menunjukkan bahwa 95% masalah keamanan siber ada dari sisi orang," kata Yolanda.
Baca Juga:
Fenomena E-commerce: Nilai Transaksi Fantastis, tapi Ribuan Kasus Penipuan Mengintai
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.