"Saya meyakini cerita ini
benar-benar terjadi pada masanya. Tapi karena cerita ini menjadi sangat
menyentuh hati, maka cerita ini diolah sedemikian rupa dalam seni-seni
pertunjukan dan akhirnya dianggap sebagai cerita fiktif," kata Yahya
kepada wartawan, awal
Desember 2020 lalu.
Nyai Dasima dianggap fiktif bukan
karena dia tidak ada, melainkan karena terlalu sering diangkat ke dunia
pertunjukan lenong.
Baca Juga:
Soal Ridwan Kamil Ditolak Warga Jakarta Timur, Kubu RK Buka Suara
Pada era kolonial, cerita Nyai Dasima
menjadi materi andalan tukang dongeng yang disebut sebagai "sohibul hikayat".
Selanjutnya, kisah Nyai Dasima
diangkat berkali-kali ke dunia film.
"Sehingga, orang
menyangka cerita ini fiktif belaka. Padahal yang sesungguhnya, cerita ini benar-benar terjadi di Tanah Betawi," kata Yahya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.