Dalam pertemuan tersebut, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki meminta kepada Mentan Syahrul Yasin Limpo, untuk menambah kuota alokasi pupuk subsidi untuk Aceh, dalam rangka peningkatan produksi pangan, terutama gabah dan beras.
Kedua, pada tahun 2023, merupakan tahun ketidak pastian produksi pangan dunia, untuk mencegah dan mengatasi ancaman kerisis pangan global yang akan berdampak negatif terhadap ketersediaan stok pangan nasional, di Indonesia.
Baca Juga:
Curah Hujan Tinggi, 3 Desa di Subulussalam Aceh Terendam Banjir Hingga 1,5 Meter
Sehingga diperlukan langkah-langkah terobosan dan strtegis peningkatan pangan nasional, melalui peningkatan produksi gabah dan beras di daerah.
Salah satu caranya, adalah menambah alokasi kuota pupuk subsidi ke daerah sentra produksi pangan di Indonesia, salah satunya untuk Aceh.
Ada tiga jenis pupuk subsidi yang alokasi kuotanya ditambah.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Pertama pupuk NPK untuk tanaman padi ditambah 80.946 ton, atau sebesar 129,7 persen, dari 45.871 ton menjadi 105.369 ton.
Kedua pupuk urea juga untuk tanaman padi ditambah 80.946 ton, atau 98,56 persen dari 82.129 ton menjadi 163.074 ton.
Ketiga jenis pupuk NPK formula khusus untuk tanaman kakao ditambah 13.551 ton, atau 27 kali lipat dari 500 ton.