WahanaNews.co, Jakarta - Mayat pria (50) dan anaknya yang balita (2) ditemukan tewas membusuk di dalam rumah di Koja, Jakarta Utara. Sedangkan istri pria tersebut, ditemukan dalam keadaan lemas.
Penemuan jasad seorang pria dan seorang balita bermula dari bau busuk yang menyebar. Saat warga merasakan aroma yang tidak sedap ini, mereka segera melaporkannya kepada Babinsa setempat.
Baca Juga:
Debu Tebal Selimuti Ruas Jalan RE Martadinata Akibat Tanah Berserakan
Selanjutnya, Babinsa bersama personel Polsek Koja dan penduduk setempat melakukan pemeriksaan di dalam rumah tersebut. Mereka berusaha mencari sumber bau busuk yang menyengat tersebut.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Iver Son Manossoh, menjelaskan kejadian ini, "Pagi tadi, warga merasakan bau yang tidak sedap. Mereka lalu melapor kepada Babinsa dan penduduk sekitar, dan petugas dari polsek juga datang. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan dua mayat, seorang pria yang diperkirakan berusia sekitar 50 tahun dan seorang balita berusia sekitar dua tahun."
Kondisi kedua korban sangat memprihatinkan, dan penyebab pasti kematian mereka masih menjadi misteri.
Baca Juga:
Tumpahan Tanah Sebabkan Kemacetan di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara
"Belum diketahui (penyebab kematian)," ucap Iver.
Tim gabungan dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakut, Polsek Koja dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri pun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Jasad bapak dan anak yang membusuk tersebut kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.
"Biarlah ahli ini bekerja nanti akan kami sampaikan lebih lanjut," ujar Iver.
Polisi menyebut jenazah si ayah ditemukan di sudut ruangan.
"(Jenazah si ayah ditemukan) di dalam rumah. Di salah satu ruangan, di sudut ruangan," kata Iver.
Sementara itu, jenazah si anak ditemukan tak jauh dari jenazah si ayah. Keduanya sudah dalam kondisi tewas membusuk.
"(Penemuan jenazah anak) tidak jauh, nggak satu tempat. Anaknya tidak jauh dari bapaknya. Dua-duanya membusuk. Kita belum bisa memperkirakan masa lamanya kedua almarhum di rumah itu, kita belum bisa, itu biar nanti dokter ya. Perlakuan analisa secara medis," ujarnya.
Melansir Detik, rumah tersebut memiliki dua lantai. Untuk lantai bawah tampak digunakan sebagai parkiran kendaraan. Terlihat ada dua kendaraan yang terparkir yakni sebuah sepeda motor dan satu mobil.
Namun dua kendaraan tersebut tampak sudah dipenuhi debu yang tebal.
Sebuah tangga yang menuju lantai atas juga terlihat di sisi kanan rumah. Kemudian, terpasang juga sebuah pagar rumah berwarna abu-abu yang telah dipasang garis polisi.
Lalu, di lantai atas, terlihat sebuah tembok pembatas berwarna coklat. Tampak juga sebuah tirai bambu terpasang. Terlihat pula ada beberapa pintu dan jendela berwarna putih.
Warga menyebut saat jenazah ditemukan, istri korban sedang duduk di ruang tengah dekat korban. Sang istri dalam keadaan lemas.
"Istrinya ada di ruang tamu, duduk cuma kondisinya sudah lemas," kata Sugandi (70) tetangga depan rumah korban, Minggu (29/10/2023) kemarin.
Sugandi menjelaskan petugas sempat bertanya kepada istri korban. Namun sang istri korban tidak menjawab pertanyaan petugas.
"Di luar ibunya (istri). Bahkan (petugas) yang naik itu tanya 'kenapa kamu? Suami kamu meninggal enggak lapor ke warga?'. Dia (istri) hanya bilang 'Anak saya, anak saya!' gitu aja, enggak bisa ditanya-tanya," jelas Sugandi.
Sugandi juga menyebut anak korban yang masih hidup berada di dalam kamar. Dia menerangkan anak tersebut akhirnya diambil oleh pihak keluarga korban melalui jendela.
"Anaknya di kamar. Itu yang tadi satu hidup, satu meninggal. Jadi mau keluarkan kehalangan bapaknya tuh, bapaknya kan besar, mungkin dia (anaknya) enggak bisa melangkah barangkali," sebut Suhandi.
"Jadi ngambil anaknya itu lewat jendela karena jendelanya dibuka masuk lewat jendela. Itu diambil sama keluarganya, keluarganya kan saya kontak, yang dekat langsung datang," imbuhnya.
Keduanya ditemukan berawal dari kecurigaan warga terhadap bau busuk yang menyengat berhari-hari.
"Ada bau yang enggak hilang-hilang. Awalnya bau tersebut kami kira itu adalah binatang, apa tikus apa kucing yang tersembunyi," ujar Sugandi.
Sugandi menjelaskan, bau tersebut dipikirnya akan hilang. Namun makin hari bau busuk tersebut disebut makin menyengat sehingga warga sepakat untuk melapor ke kelurahan.
"Menurut logika, itu kan berkurang baunya kalau 4-5 hari, umpamanya akan meringan bau itu. Tapi ini tambah hari tambah menyengat, baunya beda gitu. Kami kontak lurah," jelas Sugandi.
Pada Minggu (29/10/2023), polisi dengan seragam Inafis tiba pukul 15.10 WIB. Terlihat ada 6 personel yang datang untuk melakukan olah TKP.
Polisi memulai olah TKP dengan memotret bagian pagar dan halaman rumah juga mobil yang terparkir di lantai bawah. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki tangga mengarah ke lantai atas.
Di lantai atas, polisi juga terlihat mengambil gambar pada bagian halaman atas rumah. Selanjutnya, polisi tampak meneliti sudut-sudut rumah, lalu membuka pintu rumah dan masuk ke dalam.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]