Lebih lanjut, Iman menjelaskan wilayah rawan tsunami itu adalah daerah yang dekat dengan sumber gempa megathrust. Berdasarkan hasil penelitian BMKG, di Indonesia terdapat 13 titik megathrust, di antaranya yang membentang sepanjang selatan pulau Jawa.
Dengan temuan 13 segmen megathrust, kata Iman, hal itulah yang menjadi dasar kenapa di beberapa wilayah di pesisir pantai yang dekat dengan sumber megathrust merupakan daerah rawan tsunami.
Baca Juga:
22 Tsunami Gate dan 20 Akselerograf Siap Deteksi Bahaya Megathrust di Banten
"Jadi berdasarkan sumber megathrust yang cukup besar, wilayah pantai yang menghadap sumber megathrust itu adalah daerah yang rawan tsunami. Misalnya di pesisir selatan jawa ada beberapa spot yang rawan tsunami. Terutama untuk wilayah yang pantainya landai seperti di Bali itu ada pantai Uluwatu," katanya.
Iman menjelaskan penentuan potensi tsunami itu berdasarkan kajian ilmiah, lalu melakukan pemodelan dan simulasi gempa dengan sumber gempa yang sudah dikaji para pakar kegempaan.
Dengan adanya potensi tsunami 28 meter di selatan pulau Jawa itu, Iman mengatakan hal itu bukan buat menakut-nakuti masyarakat melainkan untuk memberi pemahaman tentang cara mengantisipasi bencana alam itu.
Baca Juga:
Mitigasi Megathrust: BMKG Apresiasi Daerah yang Siap, Tapi Tantangan Tetap Ada
Namun demikian, menurut Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, tsunami imbas gempa megathrust tak hanya berpotensi di seluruh kawasan pesisir selatan Jawa Timur saja.
Daryono mengatakan secara keseluruhan potensi tsunami tersebar di sepanjang jalur megathrust selatan yang memanjang di seluruh jalur barat pulau Sumatra, selatan Pulau Jawa, Bali, hingga Sumba. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.