Selanjutnya, Forum Junalis Flores-Lembata menemukan pula adanya dugaan keterlibatan Kapores Nagekeo untuk mengkriminalisasi Patrick melalui laporan ketua suku tersebut. Bahkan Kapolres bersama wartawan binaannya yang tergabung dalam grup WhatsApp KH Destro merencanakan kejahatan terhadap Patrick.
Berikut kronologinya:
Baca Juga:
Briptu TW, Eks Ajudan Kapolres Tuban Ditemukan Tewas Gantung Diri
Pada Minggu, 9 April 2023 beredar video berdurasi 46 detik. Video tersebut menampilkan seorang pemuda yang tangannya diikat menggunakan tali panjang lalu dipukul dan dibanting oleh seorang polisi. Dalam video tampak pula Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata.
Beberapa informan menyebut peristiwa itu bermula dari pengadangan mobil pribadi yang ditumpangi Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata bersama istrinya dan seorang ajudan oleh sekelompok pemuda mabuk di Jalan Trans Utara Flore, tepatnya di Simpang Aeramo-Marapokot, Kecamatan Aesesa, Nagekeo pada Minggu sore.
Pada Minggu malam pukul 22.54 Wita, Patrick menghubungi Kasat Reskrim Polres Nagekeo Iptu Rifai melalui aplikasi WhatsApp untuk konfirmasi terkait peristiwa itu serta penanganannya di Polres Nagekeo. Namun upaya tersebut tidak direspon oleh Iptu Rifai sehingga Patrick menunda untuk menulis berita itu.
Baca Juga:
Ratusan Pengemudi Betor Serang Polres Binjai
Pada Senin, 10 April 2023, Patrick didatangi oleh dua warga. Mereka adalah keluarga dan orang dekat salah satu pemuda yang ditangkap polisi. Identitas dirahasiakan atas permintaan mereka saat itu.
Kedua orang itu memberitahukan ada tiga pemuda yang terlibat aksi pengadangan dan sudah diamankan Polisi. Mereka adalah F, K, dan O.
F alias FJ merupakan cucu dari ketua suku Nataia yang telah berjasa untuk menyerahkan lahan secara cuma-cuma untuk pembangunan fasilitas Polres Nagekeo.